Selasa, 15 Desember 2015

LEGENDA SELAT BALI


Pada jaman dulu,p jawa dan p bali masih menjadi satu daratan.di wilayah kerajaan daha ( Jawa timur )hidup seorang brahmana yang sangat sakti dan baik budi  bernama sidhimantra.bertahun-tahun berumah tangga ,baru dikaruniai seo rang anak laki-laki ,dan diberi nama manik angkeran.manik angkeran tumbuh dan berkembang menjadi seorang pemuda yang gagah dan tampan. Suatu hari manik angkeran bermain di desa seberang.ia melihat bebrapa pemuda sedang bermain judi sabung ayam.permainan itu membuatnya tertarik.wah... per mainan ini sangat menarik,hanya bermodal seekor ayam akan mendapatkan uang dengan mudah.kalau saja setiap hari aku menang,pasti aku cepat kaya! Pikir manik angkeran.ia lalu pulang kerumah dan terus memikirkan permainan judi ter sebut.Keesokan harinya ia pergi lagi  ke desa seberang, untuk melihat per mainan judi . lama kelamaan ia berubah pikiran lalu pergi kepasar membeli se ekor ayam jantan yang gagah dan sehat. Dengan ayam ini aku akan mencoba keberuntunganku,sepeertinya ayam ini yang akan menjadikanku kaya raya.kata manik angkeran dalam hati. Sambil membo pong ayam jantan ,manik angkeran datang ke arena judi sabung  ayam.sekali,dua  kali ayamnya dapat mengalahkan lawan.sehingga manik angkeran mendapatkan banyak uang yang membuatnya lupa daratan.setiap hari pekerjaannya hanya ber main judi.melihat kelakuan manik angkeran orang tuannya menjadi sedih.anakku berhentilah berjudi,judi  akan membuatmu berbuat jahat.jika kau menang,kau akan berfoya-foya,dan jika kau kalah,kau akan akan semakain penasaran,nasihat sidimantra.sedikitpun nasihat orang tuanya tak pernah dihirukan oleh manik angkeran.malahan kebiasaan itu terus berlanjut.sehingga  uang miliknya dan harta benda milik orang tuanya  lama –lama habis di tempat judi.utangnya semakin bertambah banyak ,kini manik angkeran tak mampu membayar utang-utangnya ,ayah, tolonglah aku....,aku sudah tidak memiliki apa-apa untuk mlunasi utang-utangku,sedangkan mereka ,datang menagih ,bagaimana ini ayah,rengek manik angkeran kepada ayahnya.Mendengar permohonan dari manik angkeran,sidimantra merasa iba,suatu hari sidimantra lalu berpuasa dan bersemedi meminta pertolongan kepada para dewa.dalam semedinya sidi mantra mendengar  bisikan.,Hai sidi mantra pergilah kau ke kwah  gunung agung,nanti kamu akan bertemu seekor naga yang bernama naga besukih.disana mintalah dengan baik-baik agar memberimu sedikit hartanya.sesuia dengan petunjuk yang ia terima,sidi mantra segera pergi ke kawah gunung agung,sesampainya di tepi kawah gunung agung,sidi mantra duduk bersila ,sambil membunyikan genta dan mengucapkan mantra memanggil naga besukih.tak berapa lama muncullah naga besukih dari dalam kawah.Ada apa sidi mantra,kenapa kau menemuiku ? tanya naga besukih. Maaf  sang naga ,jika kedatanganku mengganggumu,aku ingin meminta sedikit hartamu,untuk membayar hutang –hutang anakku,karena saat ini aku sudah tidak memiliki apa-apa lagi,kata sidi mantra.baik;lah aku akan membantumu,kata sang naga.sambil mengeliatkan tubuhnya,dari sisik naga keluar emas dan intan.betapa bahagianya sidi mantra,karena ia bisa membayar hutang-hutang anaknya,dengan mengucap terima kasih ,sidi mantra mohon diri kepada sang naga.sesampainya di rumah,lalu diberikannya harta tersebut kepada manik angkeran,sambil berpesan jangan berjudi lagi.nasihat sang ayah tetap tidak digubris.ia berangkat berjudi lagi.harta pemberian ayahnya.kini habis lagi di tempat judi.ayah..maafkan aku?ucap mainik angkeran dengan nada merengek.uang yang ayang ayah berikan sudah habis untuk membayar hutangku,aku berjudi lagi dan pinjam pada temanku bantulah aku melunasi hutang-hutangku.aku berjanji tidak akan berjudi lagi ,kata manik angkeran.aku tidak akan memberimu uang sepeserpuin.aku sudah tidak punya uang untuk membayar utang-utangmu.bentak ayahnya.mendengar jawaban sang ayah mainik angkeran menjadi bingung.bagaimana ia membayar utang-utangnya.ia tampak murung dan sedih.lalui datanglah seorang temannya. Hai manik...mengapa kamu tampak sedih/ tanya temannya. Aku nsedang bingung ayahku sudah tidak mau lagi membantuku,bagaimana aku membayar utang-utangku,ucap manik angkeran.mengapa tak kau ikuti jejak ayahmu,aku dengar ayahmu pergi ke gunung agung untuk mendapatkan harta,sehingga dapat melunasi  utang-utang mu! Usul temannya.mendengar usul temnnya,manik angkeran lalu pergi ke kawah gunung agung.tanpa sepengetahuan ayahnya.sesampaionya di sana ia ketemu dengan naga besukih.hai anak muda ada apa kau memanggilku?tanya naga besukih.maafkan aku naga,aku manik angkeran, anak sidimantra.harta yang kau berikan pada  ayah ku telah habis untuk membayar utangku.aaku berjudi lagi dan sekarang aku banyak hutang lagi,bantulah aku unrtuk membayar utangku.baiklah aku akan memberikan harta yang akau minta,tapi ingatlah...kau harus berhenti berjudi.kata naga besukih .baiklah naga aku akan menuruti pesanmu,ucap manik angkeran.naga besukih kemudian mengeliatkan tubuhnya.tak berapa lama keluarlah emas dan intan permata dari tubuhnya.betapa takjubnya maink angkeran melihat hal itu.lalu muncullah niat jahat nya untuk membunuh naga besukih.ia berp[ikir dengan membunuh sang naga dan menguliti tubuhnya ,ia akan mendapat banyak harta lagi.ketika sang naga berputar hendak kembali ke sarangnya ,secepat kilat memotong ekor naga tersebut.sang naga mengerang kesakitan ,menggeliatkan tubuhnnya menahan rasa sakit. Sang naga sangat marah kepada manik angkeran .manik angkeran berusaha melarikan diri dari naga besukih.tapi malang,sejauhapapun ia berlari sang naga tetap dapat mencium jejaknya.dengan kesaktiannya manik angkeran terbakar hingga tubuhnya menjadi abu.kabar kematian manik angkeran sampai ke telinga ayahnya.hal ini membuat kesedihan yang mendalam dalam keluarga sidi mantra.ia pun segera menemui  naga besukih dan memohon agar bersedia menghidupkan kembali anaknya.naga besukih,maaf kan kesalahan anakku,tapi tolong hidupkan kembali anakku.aku bersedia melakukan apapun ,asalkan anakku  hiudup kembali.pinta sidi mantra.aku bersedia menghidupkan anakku asalkan kau bisa mengembalikan ekorku seperti semula,ucap naga besukih.sidi mantra menyanggupi syarat naga besukih. Dengan kesaktianya,dalam waktusekejap ekor sang nagapun kembali seperti semula.sang naga pun sangat bahagia,ia menepati janjinya.dengann kesaktiannya,dihidupkan kembali menik angkeran yang sudah menjadiabu.setelah dihidupkan kembali ,manik angkeranpun meminta maaf kepada sang naga damnayahnya.naga besukih, aku mohon maaf  telah mencelakaimu,maafkan juga atas semua kesalahan yang aku perbuat,ayah.aku berjanji tidak akan mengulangi lagi,ucap manik angkeran.anakku akau sudah memaafkanmu ?kata ayahnya.naga besukih,aku mihon kau bersedia memndidik anakku  menjadi orang yang sakti dan berbudi luhur,ucap sidi mantra baiklah aku akan mendidikanakmu mkta sang naga.akhirnya dengan tongkatnya,sidi mantra membuatgaris yang memisahkan ia dengan anaknya.dengan maksud agar ananknya belajar tentang kehidupan dan kesaktian dar naga besukih.dari garis itu ,tiba-tiba keluar air yangmakin deras,hingga gunung agung dan sekitarnya terpisah oleh genangan air dan berubah menjadi selat.selat itu dinamai selat bali.sejak itulah pulai bali terpisah dari pulau jawa.demikian cerita asal usaul selatbali.


KISAH NABI ISA AS.

Nabi Isa a.s adalah nabi ke-24 sesudah Nabi Zakaria a.s & Nabi Yahya a.s.

Kelahiran Nabi Isa merupakan suatu mukjizat kerana dilahirkan tanpa bapa. Kisahnya diceritakan di dalam al-Qur'an. Di sini, ceritanya bermula dari kunjungan malaikat kepada Mariam atas perintah Allah. Ketika itu, malaikat menyerupai manusia dengan tanpa cacat. Kemunculan malaikat membuat Mariam menjadi takut lalu berkata,

    "Aku berlindung pada Yang Pemurah daripada kamu, jika kamu bertakwa (takut kepada Tuhan)!'

    Dia (malaikat) berkata, 'Aku hanyalah seorang rasul yang datang daripada Pemelihara kamu, untuk memberi kamu seorang anak lelaki yang suci.'" (19:18-19)
Riwayat Nabi Isa A.S
Pada ayat yang lain, diceritakan bahawa malaikat yang datang itu telah memberi nama kepada putera yang bakal dilahirkan. Nama itu diberi oleh Allah, dan dia (Isa) akan menjadi terhormat di dunia dan akhirat sambil berkedudukan dekat dengan Tuhan. Ayatnya berbunyi:

    "Wahai Mariam, Allah menyampaikan kepada kamu berita gembira dengan satu Kata daripada-Nya, yang namanya al-Masih, Isa putera Mariam, terhormat di dunia dan di akhirat, daripada orang-orang yang didekatkan." (3:45)

Kemudian Mariam bertanya,

    "Bagaimanakah aku akan ada seorang anak lelaki sedang tiada seorang manusia pun menyentuhku, dan bukan juga aku seorang jalang?" (19:20)

Malaikat menjawab,

    "Dia (Allah) berkata, 'Begitulah; Pemelihara kamu telah berkata, 'Itu mudah bagi-Ku; dan supaya Kami membuat dia satu ayat (tanda) bagi manusia, dan satu pengasihan daripada Kami; ia adalah perkara yang telah ditentukan'" (19:21).

Maka lahirlah Isa putera Mariam lebih enam ratus tahun sebelum Nabi Muhammad dilahirkan. Allah membuat Nabi Isa dan ibunya satu ayat (tanda) bagi manusia, iaitu tanda untuk menunjukkan kebesaran-Nya (23:50).

Allah juga menyatakan bahawa Nabi Isa adalah seperti Adam, walaupun Adam diwujudkan tanpa ibu dan bapa. Kesamaan mereka berdua adalah pada ciptaan. Kedua-duanya dicipta daripada tanah (3:59). Itu menunjukkan mereka adalah manusia biasa, kerana manusia dicipta daripada tanah.

Kerasulan dan Kenabian

Isa adalah seorang Nabi dan juga seorang Rasul. Baginda dan beberapa orang rasul telah dilebihkan Allah daripada rasul-rasul lain. Ada yang Dia berkata-kata kepadanya, ada yang Dia menaikkan darjat, dan bagi Isa, Dia memberi bukti-bukti yang jelas serta mengukuhkannya dengan Roh Suci. Firman-Nya:

    "Dan rasul-rasul itu, sebahagian Kami melebihkan di atas sebahagian yang lain. Sebahagian ada yang kepadanya Allah berkata-kata, dan sebahagian Dia menaikkan darjat. Dan Kami memberikan Isa putera Mariam bukti-bukti yang jelas, dan Kami mengukuhkan dia dengan Roh Qudus (Suci)." (2:253)

Namun begitu, manusia dilarang oleh Allah untuk membeza-bezakan antara para rasul dan Nabi. Larangan itu berbunyi,

    "Katakanlah, 'Kami percaya kepada Allah, dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, dan Ismail, dan Ishak, dan Yaakub, dan puak-puak, dan apa yang diberi kepada Musa, dan Isa, dan apa yang diberi kepada Nabi-Nabi daripada Pemelihara mereka. Kami tidak membeza-bezakan seorang pun antara mereka, dan kepada-Nya kami muslim.'" (2:136)

Akibat membeza-bezakan Nabi atau Rasul dapat dilihat pada hari ini, iaitu Nabi Isa dipercayai oleh sesetengah pihak sebagai Tuhan atau anak Tuhan, dan Nabi Muhammad, dianggap macam Tuhan, yang berhak membuat hukum agama.

Ajaran

Oleh kerana Isa seorang Nabi baginda diberi sebuah Kitab, Injil, yang mengandungi petunjuk dan cahaya untuk menjadi pegangan Bani Israil. Selain menyuruh Bani Israil menyembah Allah dengan mentaati Injil, baginda mengesahkan kitab Taurat yang diturunkan sebelumnya. Dua firman Allah menjelaskannya di sini, berbunyi:

    "Dan Kami mengutus, menyusuli jejak-jejak mereka, Isa putera Mariam, dengan mengesahkan Taurat yang sebelumnya; dan Kami memberinya Injil, di dalamnya petunjuk dan cahaya," (5:46) dan,

    "Aku (Isa) hanya mengatakan kepada mereka apa yang Engkau memerintahkan aku dengannya: 'Sembahlah Allah, Pemelihara aku dan Pemelihara kamu.'" (5:117)

Turut disebut di dalam Injil (dan Taurat) ialah berita mengenai kedatangan seorang Nabi berbangsa Arab, atau ummiy (7:157), dan janji dikurniakan Taman atau Syurga bagi orang-orang yang berperang di jalan Allah (9:111). Janji itu juga didapati di dalam Taurat dan al-Qur'an.

Ketika baginda diutus, manusia sedang berselisih dalam hal agama. Maka kedatangannya adalah juga untuk memperjelaskan apa yang diperselisihkan. Firman Allah:

    "dia (Isa) berkata, 'Aku datang kepada kamu dengan kebijaksanaan, dan supaya aku memperjelaskan kepada kamu sebahagian apa yang dalamnya kamu memperselisihkan; maka kamu takutilah Allah, dan taatlah kepadaku.'" (43:63)

Baginda juga memberitahu tentang kedatangan seorang rasul selepas baginda, yang namanya akan dipuji. Ayat yang mengisahkannya berbunyi:

    "Wahai Bani Israil, sesungguhnya aku (Isa) rasul Allah kepada kamu, mengesahkan Taurat yang sebelum aku, dan memberi berita gembira dengan seorang rasul yang akan datang selepas aku, namanya ahmad (dipuji).” (61:6)



Pengikut setia


Seperti Nabi atau Rasul yang lain, baginda mempunyai pengikut-pengikut yang setia dan juga yang tidak setia atau yang menentang. Pengikut-pengikutnya yang setia percaya kepada Allah dan kepadanya. Mereka adalah muslim. Firman Allah:

    "Dan ketika Aku mewahyukan pengikut-pengikut yang setia, 'Percayalah kepada-Ku, dan rasul-Ku'; mereka berkata, 'Kami percaya, dan saksilah Engkau akan kemusliman kami.'" (5:111)

Pengikut-pengikut yang setia pula menjadi penolong-penolong, bukan baginya tetapi bagi Allah. Firman-Nya:

    "Berkatalah pengikut-pengikutnya yang setia, 'Kami akan menjadi penolong-penolong Allah; kami percaya kepada Allah, dan saksilah kamu akan kemusliman kami.'" (3:52)

Begitu juga bagi pengikut-pengikut setia Nabi-Nabi lain, termasuk Muhammad. Semuanya menjadi penolong-penolong Allah, untuk melaksana dan menyampaikan mesej-Nya. Firman Allah:

    "Wahai orang-orang yang percaya, jadilah kamu penolong-penolong Allah, sebagaimana Isa putera Mariam berkata kepada pengikut-pengikut yang setia, 'Siapakah yang akan menjadi penolong-penolong aku bagi Allah?' Pengikut-pengikut yang setia berkata, 'Kami akan menjadi penolong-penolong Allah.'" (61:14)

Walau bagaimana pun, pengikut-pengikut Nabi Isa yang setia memerlukan bukti selanjut untuk megesahkan kebenarannya dan supaya hati mereka menjadi tenteram. Untuk itu mereka memohon sebuah meja hidangan dari langit. Kisahnya berbunyi begini:

    "Dan apabila pengikut-pengikut yang setia berkata, 'Wahai Isa putera Mariam, bolehkah Pemelihara kamu menurunkan kepada kami sebuah meja hidangan dari langit?'

    Dia (Isa) berkata, 'Kamu takutilah Allah, jika kamu orang-orang mukmin.'

    Mereka berkata, 'Kami menghendaki untuk memakan daripadanya, dan hati kami menjadi tenteram, supaya kami mengetahui bahawa kamu berkata benar kepada kami, dan supaya kami adalah antara para saksinya.'" (5:112-113)

Justeru itu, Isa memohon kepada Allah,

    "Ya Allah, Pemelihara kami, turunkanlah kepada kami sebuah meja hidangan dari langit, yang akan menjadi bagi kami satu perayaan, yang pertama dan yang akhir bagi kami, dan satu ayat (tanda) daripada Engkau. Dan berilah rezeki untuk kami; Engkau yang terbaik daripada pemberi-pemberi rezeki." (5:114)

Allah mengabulkan permintaannya. Lantas, meja hidangan yang turun menjadi satu lagi mukjizat bagi Nabi Isa. Dan ia juga menjadi nama sebuah surah di dalam al-Qur'an, iaitu surah kelima, al-Maidah.

Mukjizat

Selain daripada kelahiran yang luar biasa dan meja hidangan, Nabi Isa telah dikurniakan dengan beberapa mukjizat lain. Ayat berikut menjelaskannya:

    "Ketika Allah berkata, 'Wahai Isa putera Mariam, ingatlah akan rahmat-Ku ke atas kamu, dan ke atas ibu kamu, apabila Aku mengukuhkan kamu dengan Roh Qudus (Suci), untuk berkata-kata kepada manusia di dalam buaian dan setelah dewasa ..... dan apabila kamu mencipta daripada tanah liat, dengan izin-Ku, yang seperti bentuk burung, dan kamu menghembuskan ke dalamnya, lalu jadilah ia seekor burung, dengan izin-Ku, dan kamu menyembuhkan orang buta, dan orang sakit kusta, dengan izin-Ku, dan kamu mengeluarkan orang yang mati, dengan izin-Ku' ..... lalu orang-orang yang tidak percaya antara mereka berkata, 'Tiadalah ini, melainkan sihir yang nyata.'" (5:110)

Walaupun Nabi Muhammad hanya diberi satu mukjizat, manusia ditegah daripada berkata bahawa Nabi Isa adalah lebih mulia daripada Nabi Muhammad. Kerana, seperti yang sudah maklum, amalan membeza-beza para Nabi dan Rasul dilarang Allah. (Sila rujuk Tidak Mempercayai Mukjizat Nabi?)

Wafat

Tidak seperti kepercayaan sesetengah orang iaitu Nabi Isa tidak wafat semasa disalib tetapi diangkat naik ke langit. Sebenarnya, Nabi Isa telah wafat di bumi, namun bukan disalib. Baginda telah wafat selepas peristiwa penyaliban ke atasnya di sebuah tempat lain yang tidak diceritakan di dalam al-Qur'an. Besar kemungkinan baginda telah melarikan diri dari tempat baginda dijatuhkan hukum.

Bukti yang menunjukkan baginda telah wafat di bumi terdapat pada ayat-ayat berikut:

    "Apabila Allah berkata, 'Wahai Isa, Aku akan mematikan kamu, dan menaikkan kamu kepada-Ku, dan Aku membersihkan kamu daripada orang-orang yang tidak percaya .....'" (3:55)

    "Dan aku (Isa) seorang saksi ke atas mereka selama aku di kalangan mereka; tetapi setelah Engkau mematikan aku, Engkau Sendiri adalah penjaga ke atas mereka; Engkau saksi atas segala sesuatu." (5:117)

Akan tetapi, sebahagian daripada kaum Bani Israil mengatakan bahawa mereka telah membunuhnya disalib. Allah mengatakan yang sebaliknya pula. Apa yang berlaku hanya satu kesamaan sahaja. Firman-Nya:

    "ucapan mereka, 'Kami telah membunuh al-Masih, Isa putera Mariam, rasul Allah.' Tetapi mereka tidak membunuhnya, dan tidak juga menyalibnya, tetapi hanya satu kesamaan yang ditunjukkan kepada mereka. Orang-orang yang berselisih mengenainya benar-benar dalam keraguan terhadapnya; mereka tidak ada pengetahuan mengenainya, kecuali mengikuti sangkaan; mereka tidak membunuhnya, yakinlah." (4:157)

Telah wujud lagi kepercayaan terhadap Nabi Isa yang tidak disahkan Allah di dalam al-Qur'an, iaitu baginda akan muncul lagi di bumi buat kali kedua. Itu tidak benar. (Sila rujuk artikel Menanya Ustaz: kedatangan Imam Mahadi & Nabi Isa dan Imam Mahadi di ruangan Soalan Lazim. Terima kasih.)

Terpesong

Setelah Isa wafat, beberapa perkara telah berlaku. Pertama, orang-orang yang mengaku pengikut baginda telah menubuhkan sistem berahib, atau berpaderi, atau sistem berulama dalam agama. Sistem itu tidak dianjurkan oleh Allah. Firman-Nya:

    "Dan rahbaniyah (sistem berahib) yang mereka reka - Kami tidak menuliskan (menetapkan) untuk mereka" (57:27).

Kemudian, antara mereka bersetuju untuk mengangkat Nabi Isa sebagai Tuhan atau anak Tuhan, mungkin kerana kelahiran yang luar biasa dan mukjizat-mukjizatnya. Mereka yang berbuat demikian telah terpesong dalam kepercayaan lalu menjadi kafir. Firman-Nya:

    "Merekalah orang-orang yang tidak percaya (kafir), yang berkata, 'Sesungguhnya Allah, Dia ialah al-Masih putera Mariam'" (5:17), dan

    "orang-orang Kristian berkata, 'Al-Masih ialah putera Allah.' Itu adalah ucapan daripada mulut mereka, menurut ucapan orang-orang yang tidak percaya sebelum mereka. Allah memerangi mereka! Bagaimanakah mereka dipalingkan?" (9:30)

Satu bukti telah didatangkan Allah untuk menunjukkan kepalsuan kepercayaan mereka. Buktinya adalah pada amalan memakan makanan, berbunyi:

    "Al-Masih, putera Mariam, hanyalah seorang rasul; rasul-rasul sebelum dia telah berlalu. Ibunya seorang wanita yang benar; mereka berdua makan makanan. Perhatikanlah bagaimana Kami memperjelaskan ayat-ayat kepada mereka, kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling." (5:75)

Nabi Isa dan ibunya makan makanan. Tetapi Tuhan tidak makan. Kalau Dia makan tentu Dia mempunyai sebuah "pintu kecil" untuk mengeluarkan makanan yang tidak diperlukan lagi. Tuhan tidak ada pintu tersebut seperti yang terdapat di bahagian belakang badan manusia atau haiwan.

Sekiranya hujah itu disampaikan kepada orang-orang yang mempercayai Nabi Isa itu Tuhan atau anak-Nya, tentu mereka akan berpaling juga dan tetap dengan kepercayaan mereka. Begitulah manusia dengan kepercayaan agamanya. Mereka lupa menggunakan akal.

Akhirat

Kepercayaan serupa itu sungguh berat di sisi Allah sehingga Nabi Isa akan ditanya di akhirat. Baginda akan ditanya sama ada baginda telah menyatakan bahawa baginda dan ibunya adalah tuhan-tuhan selain daripada Allah. Pertanyaan-Nya berbunyi:

    "Wahai Isa putera Mariam, adakah kamu mengatakan kepada manusia, 'Ambillah aku dan ibuku sebagai tuhan-tuhan selain daripada Allah'?" (5:116)

Nabi Isa akan menjawab:

    "Kepada Engkau sanjungan! Tiadalah bagiku untukku mengatakan apa yang aku tiada hak dengannya. Jika aku mengatakannya, Engkau mengetahuinya, dengan mengetahui apa yang di dalam jiwaku, dan aku tidak mengetahui apa yang di dalam jiwa Engkau; sesungguhnya Engkaulah yang mengetahui yang ghaib." (5:116)

Jawabannya bersambung lagi:

    "Aku hanya mengatakan kepada mereka apa yang Engkau memerintahkan aku dengannya: 'Sembahlah Allah, Pemelihara aku dan Pemelihara kamu.' Dan aku seorang saksi ke atas mereka selama aku di kalangan mereka; tetapi setelah Engkau mematikan aku, Engkau Sendiri adalah penjaga ke atas mereka; Engkau saksi atas segala sesuatu." (5:117)

Nabi Muhammad juga akan ditanya di akhirat atas sesuatu yang amat berat juga. Baginda ditanya mengenai sambutan kaumnya terhadap al-Qur'an. Jawapan baginda berbunyi:

    "Wahai Pemeliharaku, sesungguhnya kaumku mengambil al-Qur'an ini sebagai suatu yang tidak dipedulikan." (25:30)

Itulah yang berlaku pada hari ini. Ajaran al-Qur'an tidak dipedulikan. Namun, masa masih ada untuk semua kembali kepada ajaran al-Qur'an.







Selama 10 tahun Musa bekerja sebagai penggembala kambing milik Nabi Syu'aib di Madyan, kemudian Musa menikahi putri Nabi Syu'aib yang bernama Sufairoh. Kemudian Musa bermaksud membawa istrinya kembali ke Mesir, karena rindu kepada tanah kelahirannya.

Musa berangkat bersama istrinya. Melalui jalan yang kecil dan berada di lembah-lembah gunung, Musa melakukan perjalanannya, ia takut kedatangannya akan diketahui oleh mata-mata Fir'aun. Di tengah perjalanan, ketika berada di bukit Thurisina, Musa merasa letih, lalu mereka berdua beristirahat.

Tak terasa malam pun tiba dan suasana menjadi gelap gulita, udara juga terasa dingin sekali. Musa mencari-cari sesuatu, dan di atas puncak bukit dilihatnya sinar yang memancar bagaikan api yang menjilat-jilat.
"Tunggulah di sini sebentar," kata Musa kepada istrinya.
"Aku melihat api di puncak sana. Mudah-mudahan aku akan menemukan sesuatu yang berguna bagi kita dari tempat itu, atau rnembawa sesuluh api, agar kita dapat menghangatkan badan." 
Musa kemudian berjalan ke puncak bukit, ke tempat api berasal. Tetapi sesampai di tempat itu ia menjadi terheran-heran, karena api itu melekat di sebuah pohon, tetapi pohon itu tidak terbakar. Dengan langkah sedikit takut Musa mendekati api itu. Tiba-tiba terdengar suara yang belum pernah dikenalnya.
"Hai Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah, Tuhan semesta alam. Engkau kini berada di lembah suci Thuwa. Tanggalkan terompahmu! Hari ini Aku angkat engkau sebagai Rasul-Ku. Karena itu dengarlah baik-baik wahyu-Ku "Aku adalah Allah, tak ada Tuhan melainkan Aku, karena itu laksanakan perintah-perintah-Ku. Kerjakan sembahyang, agar engkau selalu ingat kepada-Ku. Hari Kiamat pasti terjadi, Aku sembunyikan tanda-tandanya, dan tiap-tiap jiwa nanti dinilai amal perbuatannya. Janganlah kamu ragu-ragu mengenai hal ini. Jangan sekali-kali mengikuti orang-orang yang tidak beriman, sebab mereka akan mencelakakan engkau kelak."
Dahulu ketika Musa mengembala kambing, ia diberi sebuah TONGKAT AJAIB oleh Nabi Syu’aib, sebagai senjata melawan orang atau binatang yang mencoba mengganggu kambingnya.  Tongkat itu memiliki mu’jizat, yaitu dapat berubah menjadi ular yang sangat besar.

Kemudian Allah mengutus Nabi Musa datang kepada Fir'aun dan kaumnya, memberikan pelajaran, peringatan dan petunjuk agar mereka mengabdi dan menyembah hanya kepada Tuhan yang sebenarnya, yaitu Allah, dan agar mereka meninggalkan segala perbuatan-perbuatan keji, kejam, bengis, tak berprikemanusiaan dan segala macam perbuatan-perbuatan maksiat lainnya.

Fir'aun sangat membenci Nabi Musa dan para pengikutnya ia berusaha mati-matian agar Nabi Musa terbunuh dan pengikutnya ditumpas. Namun kenyataan berbicara lain. Nabi Musa memang manusia terpilih yang diangkat menjadi Rasul. Dengan tongkat ajaibnya ia mampu membelah lautan, Nabi Musa dan para pengikutnya bisa menyeberangi lautan itu. Tatkala Nabi Musa dan para pengikutnya sampai di seberang, Fir'aun dan balatentara yang mengejar masih berada di tengah jalan, Nabi Musa memukulkan tongkatnya lagi, maka lautan yang terbelah menyatu lagi. Maka Fir'aun dan para pasukannya mati tenggelam dalam lautan.